Kepentingan Media
Dalam menumbuhkan dan mengembangbiakan mikroba diperlukan
suatu substrat yang disebut media. Sedang media tersebut sebelum digunakan
harus dalam keadaan steril. Artinya tidak terdapat mikroba lain yang tidak
diharapkan. Susunan bahan, baik berbentuk bahan alami (seperti tauge, daging,
telur,wortel dan sebagainya) ataupun bahan buatan (berbentuk senyawa kimia,
organik ataupun an organik) yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
pengembangbiakan mikroba dinamakan media.
Agar mikroba dapat tumbuh dan berkembang dengan baik
maka didalam media diperlukan persyaratan tertentu yaitu :
a.
Bahan didalam media harus
terkandung semua unsu hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
pengembangbiakan mikroba.
b.
Media harus mempunyai tekanan
osmosa, tegangan permukaan dan PH sesauai dengan kebutuhan mikroba.
c.
Media harus dalam keadaan steril,
artinya sebelum ditanami mikroba yang dimaksud tidak ditumbuhi oleh mikroba
lain yang tidak diharapkan.
Bentuk, Susunan, dan Sifat
1.
Bentuk
Bentuk,
susunan, dan sifat media ditentukan oleh pemadat seperti agar-agar,gelatin dan
sebagainya, maka bentuk media dikenal ada tiga jenis :
a.
Media Padat
Kalau kedalam media ditambahkan
12-15 gr tepung agar-agar per 1000 ml media. Jumlah tepung agar-agar yang
ditambahkan tergantung jenis atau
kelompok mikroba yang ditanamkan . Ada
yang memerlukan kadar air tinggi, sehingga jumlah tepung agar-agar harus lebih
rendah, tetapi ada pula yang memerlukan kandungan air redah sehingga penambahan
tepung agar-agar agak banyak. Media pada umumnya diperlukan ragi, bakteri,
jamur dan kadang-kadang diperlikan juga
mikroalga.
b.
Media Cair
Kalau kedalam media tidak
ditambahkan zat pemadat, biasanya media cair digunakan untuk mengembangbiakan
mikroalga tetapi juga mikroba lainnya juga teutama bakteri dan ragi.
c.
Media Semi Padat Dan semi Cair
Kalau penambaha zat pemadat hanya
50% atau kurang dari seharusnya. Ini umumnya diperlukan uintuk mikroba yang
memerlukan banyak kandungan air dan hidup anaerobik atau fakultatif.
2.
Susunan
Sesuai dengan fungsiolagis dari
masing-masing unsur hara yang aterdapat pada media, maka susuna media pada semua
jenis-jenis mempunyai kesamaan isi yaitu:
- Kandungan air
b.
Kandungan nitrogen
c.
Kandungan sumber energi/unsur C
d.
Kandungan vitamin
Berdasarkan pada persyaratan tersebut susunan media
dapat berbentuk :
a.
Media Alami
Media yang disusun oleh
bahan-bahan alami sperti kentang, tepung daging dan sebagainya. Contoh yang
paling banyak adalah telur untuk pertumbuhan dan perkembabngan virus.
b.
Media Semi Sintetis
Media yang tersusun oleh campuran
bahan-bahan sintetis dan bahan-bahan alami, misalnya :
1
Kaldu nutrisi
2
Tauge agar
3
Wortel agar
c.
Media Sintetik
Media yang disusun oleh senyawa
kimia seperti media untuk pertumbuhan dan pengembangbiakkan bakteri
Clostridium.
3.
Sifat
Penggunaan miroba bukan hanya
pertumbuhan dan pengembangbiakkan mikroba, tetapi juga untuk tujuan lain, yaitu
untuk isolasi, seleksi, evajuasi, dan diferensiasi biakkan yang didapatkan.
Berdasrkan pada sifat-sifatnya
media dibedakan menjadi :
a.
Media Umum
Media ini digunakan untuk
perkembangbiakkan dan pertumbuhan satu atau lebih mikroba secara umum. Seperti
kaldu nutrisi untuk bakteri.
Contoh : agar nutrisi untuk
bakteri, agar tauge atau agar kentang desktrose untuk jamur.
b.
Media Pengaya
Media ini dipergunakan dengan
maksud meberi kesempatan kepada suatu jenis mikroba untuk tumbuh dan berkembang
lebih cepat dari jenis lainnya yang sama berada dalam satu bahan, misalnya :
kaldu lelenit.
c.
Media Selektif
Media yang hanya ditumbuhi oleh
satu atau lebih mikroba tertentu tetapi mematikan untuk jenis-jenis lainnya.
Contoh : Agar ENDO, agar SS, dan lain-lain.
d.
Media Dioferensiasi
Medium yang dapat ditumbuhi
semacam organisme dengan memberi ciri tertentu. Mikro organisme tersebut mampu
menguraikan salah satu bahan pembuat medium dimana mikro organisme lain yang
sama-sama tumbuh disitu tidak mampu.
Contoh :agar darah, agar cesin, metilen biru dan
lainnya.
e.
Media Penguji
Media untuk pengujian senyawa
tertentu dengan bantuan mikroba.
f.
Media Perhitungan
Media untuk menghitung jumlah
mikroba pada suatui bahan media ini dapat berbentuk media umum, selektif,
diferensial, dan penguji.
Beberapa cara untuk
mensterilkan medium.
1.
Mensterilkan cukup dengan cara
mendidihkan medium tersebut, selama beberapa jam, maka semua benih kehidupan kan mati. Hal ini
dilakukan oleh Spallanzani (1729-1788), untuk membuktikan tidak mungkin
abioginesis.
2.
Tyndalisasi
Mendidihkan medium dengan uap
dalam beberapa menit. Diamakan 1 hari,
spora akan tumbuh menjadi bakteri vegetatif dan medium didihkan lagi beberapa
menit. pada hari ketiga medium tersebut didihkan lagi, dengan jalan inilah
diperoleh medium steril.
3.
Dengan Autoklaf
Yaitu alat serupa tangki minyak yang diisi uap. Medium
yang akan disterikan ditempatkan dalam autoklaf selama 15-20 menit, tergantung
banyaknya medium. Medium yang disterilkan sebaiknya diletakkan didalam botol
agak kecil, setelah pintu autoklaf ditutup rapat, barulah pipa kran uap dibuka
dan temperatur akan naik sampai 121oC. Setelah cukup waktu, kran uap
ditutup, suhu mulai turun sedikit demi sedikit. Autoklaf dibuka secara belahah
bila thermometer telah menunjukan angka nol, setelah dingin dikeluarkan dari
autoklaf dan setelah stabil disimpan dalam dilemari es.
4.
Dengan Penyaringan
(Filterisasi)
Medium disaring dengan saringan porselin, maka zat
organik tidak mengalami penguraian sama sekali, sehabis penyaringan medium
masih perlu dipanasi dialam autoklaf meskipun tidak selama 15 menit dan
temperature 121oC. Penyaringan dengan saringan yang terbuat dari
asbes karena mudah dibersihkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar