Mengenai Saya

Foto saya
mendasari hal yg paling dasar dan mendalami hingga ke bagian terdalam...

Jumat, 19 April 2013

praktikum pembuatan media


Kepentingan Media
Dalam menumbuhkan dan mengembangbiakan mikroba diperlukan suatu substrat yang disebut media. Sedang media tersebut sebelum digunakan harus dalam keadaan steril. Artinya tidak terdapat mikroba lain yang tidak diharapkan. Susunan bahan, baik berbentuk bahan alami (seperti tauge, daging, telur,wortel dan sebagainya) ataupun bahan buatan (berbentuk senyawa kimia, organik ataupun an organik) yang diperlukan untuk pertumbuhan dan pengembangbiakan mikroba dinamakan media.
Agar mikroba dapat tumbuh dan berkembang dengan baik maka didalam media diperlukan persyaratan tertentu yaitu :
a.        Bahan didalam media harus terkandung semua unsu hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan pengembangbiakan mikroba.
b.       Media harus mempunyai tekanan osmosa, tegangan permukaan dan PH sesauai dengan kebutuhan mikroba.
c.        Media harus dalam keadaan steril, artinya sebelum ditanami mikroba yang dimaksud tidak ditumbuhi oleh mikroba lain yang tidak diharapkan.

Bentuk, Susunan, dan Sifat

1.       Bentuk
Bentuk, susunan, dan sifat media ditentukan oleh pemadat seperti agar-agar,gelatin dan sebagainya, maka bentuk media dikenal ada tiga jenis :
a.          Media Padat
Kalau kedalam media ditambahkan 12-15 gr tepung agar-agar per 1000 ml media. Jumlah tepung agar-agar yang ditambahkan  tergantung jenis atau kelompok mikroba yang ditanamkan . Ada yang memerlukan kadar air tinggi, sehingga jumlah tepung agar-agar harus lebih rendah, tetapi ada pula yang memerlukan kandungan air redah sehingga penambahan tepung agar-agar agak banyak. Media pada umumnya diperlukan ragi, bakteri, jamur  dan kadang-kadang diperlikan juga mikroalga.
b.          Media Cair
Kalau kedalam media tidak ditambahkan zat pemadat, biasanya media cair digunakan untuk mengembangbiakan mikroalga tetapi juga mikroba lainnya juga teutama bakteri dan ragi.
c.          Media Semi Padat Dan semi Cair
Kalau penambaha zat pemadat hanya 50% atau kurang dari seharusnya. Ini umumnya diperlukan uintuk mikroba yang memerlukan banyak kandungan air dan hidup anaerobik atau fakultatif.

2.       Susunan
Sesuai dengan fungsiolagis dari masing-masing unsur hara yang aterdapat pada media, maka susuna media pada semua jenis-jenis mempunyai kesamaan isi yaitu:
  1. Kandungan air
b.     Kandungan nitrogen
c.      Kandungan sumber energi/unsur C
d.     Kandungan vitamin

Berdasarkan pada persyaratan tersebut susunan media dapat berbentuk :
a.          Media Alami
Media yang disusun oleh bahan-bahan alami sperti kentang, tepung daging dan sebagainya. Contoh yang paling banyak adalah telur untuk pertumbuhan dan perkembabngan virus.
b.          Media Semi Sintetis
Media yang tersusun oleh campuran bahan-bahan sintetis dan bahan-bahan alami, misalnya :
1           Kaldu nutrisi
2           Tauge agar
3           Wortel agar
c.          Media Sintetik
Media yang disusun oleh senyawa kimia seperti media untuk pertumbuhan dan pengembangbiakkan bakteri Clostridium.
3.       Sifat
Penggunaan miroba bukan hanya pertumbuhan dan pengembangbiakkan mikroba, tetapi juga untuk tujuan lain, yaitu untuk isolasi, seleksi, evajuasi, dan diferensiasi biakkan yang didapatkan.
Berdasrkan pada sifat-sifatnya media dibedakan menjadi :
a.          Media Umum
Media ini digunakan untuk perkembangbiakkan dan pertumbuhan satu atau lebih mikroba secara umum. Seperti kaldu nutrisi untuk bakteri.
Contoh : agar nutrisi untuk bakteri, agar tauge atau agar kentang desktrose untuk jamur.
b.          Media Pengaya
Media ini dipergunakan dengan maksud meberi kesempatan kepada suatu jenis mikroba untuk tumbuh dan berkembang lebih cepat dari jenis lainnya yang sama berada dalam satu bahan, misalnya : kaldu lelenit.
c.          Media Selektif
Media yang hanya ditumbuhi oleh satu atau lebih mikroba tertentu tetapi mematikan untuk jenis-jenis lainnya.
Contoh : Agar ENDO, agar SS, dan lain-lain.
d.         Media Dioferensiasi
Medium yang dapat ditumbuhi semacam organisme dengan memberi ciri tertentu. Mikro organisme tersebut mampu menguraikan salah satu bahan pembuat medium dimana mikro organisme lain yang sama-sama tumbuh disitu tidak mampu.
Contoh :agar darah, agar cesin, metilen biru dan lainnya.
e.          Media Penguji
Media untuk pengujian senyawa tertentu dengan bantuan mikroba.
f.           Media Perhitungan
Media untuk menghitung jumlah mikroba pada suatui bahan media ini dapat berbentuk media umum, selektif, diferensial, dan penguji.

Beberapa cara untuk mensterilkan medium.
1.          Mensterilkan cukup dengan cara mendidihkan medium tersebut, selama beberapa jam, maka semua benih kehidupan kan mati. Hal ini dilakukan oleh Spallanzani (1729-1788), untuk membuktikan tidak mungkin abioginesis.
2.          Tyndalisasi
Mendidihkan medium dengan uap dalam beberapa menit. Diamakan  1 hari, spora akan tumbuh menjadi bakteri vegetatif dan medium didihkan lagi beberapa menit. pada hari ketiga medium tersebut didihkan lagi, dengan jalan inilah diperoleh medium steril.
3.          Dengan Autoklaf
Yaitu alat serupa tangki minyak yang diisi uap. Medium yang akan disterikan ditempatkan dalam autoklaf selama 15-20 menit, tergantung banyaknya medium. Medium yang disterilkan sebaiknya diletakkan didalam botol agak kecil, setelah pintu autoklaf ditutup rapat, barulah pipa kran uap dibuka dan temperatur akan naik sampai 121oC. Setelah cukup waktu, kran uap ditutup, suhu mulai turun sedikit demi sedikit. Autoklaf dibuka secara belahah bila thermometer telah menunjukan angka nol, setelah dingin dikeluarkan dari autoklaf dan setelah stabil disimpan dalam dilemari es.
4.          Dengan Penyaringan (Filterisasi)
Medium disaring dengan saringan porselin, maka zat organik tidak mengalami penguraian sama sekali, sehabis penyaringan medium masih perlu dipanasi dialam autoklaf meskipun tidak selama 15 menit dan temperature 121oC. Penyaringan dengan saringan yang terbuat dari asbes karena mudah dibersihkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar