PengertianFermentasi
Dalam keadaan normal, organisme melakukan
pembongkaran zat dengan cara oksidasi biologi atau respirasi aerob, yaitu
respirasi yang memerlukan oksigen bebas. Akan tetapi, pada saat kadar oksigen
terlalu rendah, oksidasi biologi tidak dapat berlangsung. Misalnya, pada
tumbuhan darat yang tanahnya tergenang air sehingga akar tidak dapat melakukan
respirasi aerob karena kadar oksigen dalam rongga tanah sangat rendah.
Pada manusia, kekurangan oksigen sering
terjadi pada atlet-atlet yang berlari jarah jauh dengan kencang. Atlet tersebut
membutuhkan kadar oksigen yang lebih banyak daripada yang diambil dari
pernafasan. Dengan kurangnya oksigen dalam tubuh, maka proses pembongkaran zat
dilakukan dengan cara anaerob, yang disebut dengan fermentasi.
Fermentasi tidak harus selalu dalam keadaan anaerob. Beberapa jenis
mikroorganisme mampu melakukan fermentasi dalam keadaan aerob, misalnya pada fermentasi asam cuka.
Jika dibandingkan dengan respirasi,
sebenarnya fermentasi ini sangat merugikan sel karena dua alasan:
1. Sering
dihasilkan senyawa yang merusak sel, misalnya alkohol.
2. Dari
jumlah mol zat yang sama akan dihasilkan jumlah energi yang lebih rendah/lebih
sedikit.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel
dalam keadaan anaerobik
(tanpa oksigen).
Fermentasi pada
awalnya hanya menunjukkan pada suatu peristiwa alami pada pembuatan anggur yang
menghasilkan buih (ferment berarti buih). Beberapa ahliu mendefinisiksn kata
fermentasi dengan pengertian yang berbeda. Ferdiaz (1992) mendefinisikan
fermentasi sebagai proses pemecahan karbohidrat dan asam amino secara
anaerobic, yaitu tanpa memerlukan oksigen.
Senyawa yang dapat dipecah
dalam fermentasi terutama adalah karbohidrat, sedangkan asam amino hanya dapat
difermentasi oleh beberapa jenis bakteri tertentu. Satiawihardja (1992)
mendefinisikan fermentasi dengan suatu proses dimana komponen-komponen kimiawi
dihasilkan sebagai akibat adanya pertumbuhan maupun metabolisme mikroba.
Pengertian itu mencakup
fermentasi aerob dan anaerob. Namun secara umum,
fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik,
akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi
sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa
akseptor elektron eksternal.
Gula
adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi
adalah etanol, asam laktat,
dan hidrogen.
Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi
seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai
bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya.
Pada kebanyakan
tumbuhan den hewan respirasi yang berlangsung adalah respirasi aerob, namun
demikian dapat saja terjadi respirasi aerob terhambat pada sesuatu hal, maka
hewan dan tumbuhan tersebut melangsungkan proses fermentasi yaitu proses
pembebasan energi tanpa adanya oksigen, nama lainnya adalah respirasi anaerobik.
Respirasi
anaerobik dalam otot
mamalia selama kerja yang keras (yang tidak
memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk
fermentasi yang mengasilkan asam laktat sebagai produk sampingannya. Akumulasi
asam laktat inilah yang berperan dalam menyebabkan rasa kelelahan pada otot.
Fermentasi mempunyai
beberapa fungsi atau kegunaan antara lain, fermentasi dapat meningkatkan nilai
gizi bahan yang berkualitas rendah serta berfungsi dalam pengawetan bahan, merupakan
suatu cara untuk menghilangkan zat anti nutrisi atau racun yang terkandung
dalam suatu bahan makanan, menyelamatkan makanan dari barbagai masalah makanan,
penganekaragaman pangan, memperpanjang masa penyimpanan, meminimalkan
kerugian,dan menambah gizi makanan
Tujuan
fermentasi secara khusus adalah mengendalikan pertumbuhan mikrobia,
mempertahankan gizi yang dikehendaki, dan menciptakan kondisi kurang memadai
untuk mikrobia kontaminan
C2H5OH + O2 —> CH3COOH + H2O
Mikroorganisme merupakan mahkluk hidup yang sangat kecil tetapi sangat penting
dalam kelangsungan daur hidup dari biota lain dalam biosfir. Mikroorganisme
mampu melaksanakan semua kegiatan atau reaksi-reaksi biokimia yang sangat
kompleks untuk melangsungkan pengembangan generative dengan kecepatan relative
cepat.
Dunia mikroorganisme tidak dapat digolongkan kedalam dunia hewan atau
tumbuhan tetapi masuk kedalam suatu golongan tersendiri yaitu protista.
Mikroorganisme termasuk golongan protista adalah bakteri, fungi, protozoa, dan
algae (judoamidjojo dkk, 1989)
Contoh bakteri yang digunakan dalam
fermentasi adalah Acetobacter xylinum pada pembuatan nata decoco, Acetobacter
aceti pada pembuatan asam asetat. Contoh khamir dalam fermentasi adalah Saccharomyces
cerevisiae dalam pembuatan alkohol sedang contoh kapang adalah Rhizopus
sp pada pembuatan tempe, Monascus purpureus pada pembuatan angkak dan
sebagainya.Fermentasi dapat dilakukan menggunakan kultur murni ataupun alami
serta dengan kultur tunggal ataupun kultur campuran.
Fermentasi menggunakan kultur alami
umumnya dilakukan pada proses fermentasi tradisional yang memanfaatkan
mikroorganisme yang ada di lingkungan. Salah satu contoh produk pangan yang
dihasilkan dengan fermentasi alami adalah gatot dan growol yang dibuat dari
singkong. Tape merupakan produk fermentasi tradisional yang diinokulasi dengan
kultur campuran dengan jumlah dan jenis yang tidak diketahui sehingga hasilnya
sering tidak stabil. Ragi tape yang bagus harus dikembangkan dari kultur
murni.Kultur murni adalah mikroorganisme yang akan digunakan dalam fermentasi
dengan sifat-dan karaktersitik yang diketahui dengan pasti sehingga produk yang
dihasilkan memiliki stabilitas kualitas yang jelas. Dalam proses fermentasi
kultur murni dapat digunakan secara tunggal ataupun secara campuran. Contoh
penggunaan kultur murni tunggal adalah Lactobacillus casei pada
fermentasi susu sedang contoh campuran kultur murni adalah pada fermentasi
kecap, yang menggunakan Aspergillus oryzae pada saat fermentasi kapang
dan saat fermentasi garam digunakan bakteri Pediococcus sp dan khamir Saccharomyces
rouxii.
Contoh bakteri yang menguntungkan:
Steptococcus lactis (pada mentega dan keju), Steptococcus thermophilus (pada
yoghurt), Lactobacillus bulgaricus (pada keju), Rhizopus (pada tempe),
Sacharomyces sereviceae (pada kecap dan tempe), Sacharomyces lactis (pada
fermentasi susu), dan Acetobacter xyllium (pada nata de cocco)
Contoh bakteri merugikan (mikrobia
kontaminan biasanya menghasilkan toxin) : Pseudomonas cocovenans (pada tempe
bongkrek), Aspergillus flavus (pada kacang tanah), Pinicillium citrinum (pada
roti & biji-bijian), Phicia (pada wine), Torulops (pada susu), Candida
(pada asinan), dan Clostridium botulinum (pada produk makanan kaleng).
1.
Penggolongan fermentasi
Penggolongan fermentasi dibagi
menjadi dua macam yaitu menurut produk yang dihasilkan dari fermentasi dan
berdasarkan media dari fermentasi itu sendiri.
1.1
Penggolongan fermentasi menurut produk yang dihasilkan
Dari hasil akhir fermentasi, dibedakan menjadi fermentasi asam laktat/asam susu dan fermentasi alcohol serta fermentasi asam
cuka.
1.1.1
Fermentasi asam
laktat/asam susu
Pada sel hewan tingkat tinggi dan manusia,
jika bekerja terlalu berat dan kebutuhan oksigen untuk melakukan respirasi sel
tidak cukup, maka senyawa asam piruvat dalam sel otot akan direduksi menjadi
asam laktat (asam lelah). Asam laktat adalah suatu senyawa yang dapat
menurunkan pH sampai pada suatu titik yang mengakibatkan gangguan serius pada
fungsi sel. Salah satu gangguan yang ditimbulkannya adalah kelelahan, sehingga
asam laktat sering disebut juga asam lelah.
Proses glikolisis menghasilkan asam piruvat.
Jika cukup oksigen, glikolisis akan dilanjutkan dengan siklus Krebs. Bila
kondisi anaerob (kurang oksigen) yang terjadi, asam piruvat akan diubah menjadi
asam laktat. Akibatnya, rantai transpor elektron tidak terjadi karena tidak
lagi menerima elektron dari NADH dan FADH2 yang dalam keadaan aerob
dihasilkan oleh siklus Krebs. Karena tidak terjadi penyaluran elektron, maka
NAD+ dan FAD yang mutlak diperlukan dalam siklus Krebs juga tidak
terbentuk sehingga daur Krebs terhenti.
Reaksi ini merupakan suatu pemborosan,
karena hanya 7% dari energi yang terdapat pada asam piruvat yang dibebaskan.
Meskipun fermentasi asam laktat menghasilkan senyawa yang merugikan otot,
tetapi poses ini menghasilkan ATP bagi sel yang tidak dapat melakukan respirasi
secara aerob. Pada fermentasi asam laktat ini, dari satu molekul glukosa
dihasilkan ATP sebanyak 2 molekul. Secara
sederhana, fermentasi asam laktat berlangsung sebagai berikut.
Mungkin Anda heran mengapa didalam fermentasi asam laktat
dapat dihasilkan energi. Sebab kalau dipikir, molekul asam piruvat tidak lebih
teroksidasi daripada molekul glukosa. Jika rumus molekulnya diperhatikan, C3H4O3,
maka seakan-akan apa yang terjadi pada glikolisis hanyalah pemecahan molekul
glukosa, (C6H12O6), menjadi dua bagian (C3H6O3),
yang kemudian kehilangan 2 elektronnya dalam bentuk 2 atom hidrogen. Hal ini
memang benar.
Tetapi, penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa apa
yang terjadi bukan sekedar itu. Satu ujung dari molekul asam piruvat (–CH3)
sekarang lebih tereduksi daripada yang terdapat pada glukosa, sedangkan pada
ujung lainnya (–COOH) lebih teroksidasi. Reaksi reduksi dan oksidasi inilah
yang kemudian membebaskan energi yang sedikit tersebut.
1.1.2
Fermentasi alcohol
Beberapa organisme seperti Saccharomyces
dapat hidup, baik dalam kondisi lingkungan cukup oksigen maupun kurang oksigen.
Organisme yang demikian disebut aerob fakultatif. Dalam keadaan cukup oksigen, Saccharomyces
akan melakukan respirasi biasa. Akan tetapi, jika dalam keadaan lingkungan
kurang oksigen Saccharomyces akan melakukan fermentasi.
Dalam keadaan anaerob, asam piruvat yang
dihasilkan oleh proses glikolisis akan diubah menjadi asam asetat dan CO2.
Selanjutnya, asam asetat diubah menjadi alkohol. Proses perubahan asam asetat
menjadi alkohol tersebut diikuti pula dengan perubahan NADH menjadi NAD+.
Dengan terbentuknya NAD+, peristiwa glikolisis dapat terjadi lagi.
Dalam fermentasi alkohol ini, dari satu mol glukosa hanya dapat dihasilkan
2 molekul ATP. Fermentasi alkohol, secara sederhana, berlangsung
sebagai berikut.
Sebagaimana halnya fermentasi asam laktat,
reaksi ini merupakan suatu pemborosan. Sebagian besar dari energi yang
terkandung di dalam glukosa masih terdapat di dalam etanol, karena itu etanol
sering dipakai sebagai bahan bakar mesin. Reaksi ini, seperti fermentasi asam
laktat, juga berbahaya. Ragi dapat meracuni dirinya sendiri jika konsentrasi
etanol mencapai 13% (Hal ini menjelaskan kadar maksimum alkohol pada minuman
hasil fermentasi seperti anggur).
6.1.3 Fermentasi
asam cuka
Fermentasi asam cuka
merupakan satu contoh fermentasi yang berlangsung dalam keadaan aerob.
Fermentasi ini biasa dilakukan oleh bakteri asam cuka (Acetobacter)
dengan substrat etanol. Jika diberikan oksigen yang cukup, bakteri-bakteri ini
dapat memproduksi cuka dari bermacam-macam bahan makanan yang beralkohol.
Bahan makanan yang biasa
digunakan yaitu sari buah apel, anggur, biji-bijian fermentasi, malt, beras,
atau bubur kentang. Dari proses fermentasi asam cuka, energi yang dihasilkan
lima kali lebih besar daripada energi yang dihasilkan oleh fermentasi alkohol.
Secara umum reaksi kimia yang terfasilitasi oleh bakteri ini adalah:
C2H5OH + O2 —> CH3COOH + H2O
1.2
Penggolongan fermentasi menurut medianya
Penggolongan fermentasi
menurut medianya secara umum dibagi menjadi 2 model utama, yaitu fermentasi
media cair (Liquid State Fermentation, LSF) dan Fermentasi media padat (Solid
State Fermentation, SSF).
1.2.1 Fermentasi media cair
(Liquid State Fermentation, LSF)
Fermentasi media cair
diartikan sebagai fermentasi yang melibatkan air sebagai fase kontinu dari
system pertumbuhan sel bersangkutan atau substrat baik sumber karbon maupun
mineral terlarut atau tersuspensi sebagai partikel-partikel dalam fase cair.
Fermentasi media cair meliputi fermentasi minuman anggur dan alcohol,
fermentasi asam cuka, yoghurt, dan kefir.
1.2.2 Fermentasi media padat
(Solid State Fermentation, SSF)
Fermentasi media padat
merupakan proses fermentasi yang berlangsung dalam substrat tidak terlarut,
namun mengandung air yang cukup sekalipun tidak mengalir bebas. Fermentasi
media padat meliputi fermentasi tape, oncom, kecap, dan silase.
Makasih ya kakak :)
BalasHapus